Rabu, 03 November 2010
Ramuan herbal pelangsing tubuh
Ramuan Tradisional Pelangsing Tubuh
Ingin tubuh langsing dan sehat? cobalah ramuan dari bahan alam walaupun tidak dapat bekerja secepat bahan sintesis namun keamanan akan lebih terjamin daripada bahan sintesis yang mempunyai banyak efek samping. minumlah secara teratur maka khasiatnya akan lebih terasa pada tubuh. Cobalah salah satu ramuan tradisional di bawah ini :
1. Ramuan pelangsing dengan bahan utama berupa jeruk nipis dan teh
a. Bahan
Jeruk nipis masak..........................1 buah
Daun teh ....................................1 sendok makan
Air bersih ....................................1 gelas
b. cara meramu
Daun teh kering ditambahkan ke dalam air, kemudian dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 30 menit, setelah dingin, tutup dibuka dan disaring hingga diperoleh cairan sebanyak satu gelas. cairan tersebut kemudian ditambahkan air perasan buah jeruk nipis yang sudah matang, lalu diaduk hingga homogen. Ramuan diminum dua kali sehari sebanyak satu gelas selama satu bulan. Bila perlu, peminuman ramuan tersebut dapat dilanjutkan. /
2. Ramuan pelangsing dengan bahan utama berupa delima putih
a. Bahan
Delima putih segar.........................2 buah
Airbersih......,...............................2 gelas
Garam dapur ...............................secukupnya
b. Cara meramu
Delima putih dicuci dan dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke dalam dua gelas air. Selanjutnya, air dan delima
putih dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 30 menit. Setelah itu, cairan didinginkan, lalu ditambahkan sedikit garam dan disaring. Cairan ramuan yang diperoleh diminum dua kali sehari sebanyak setengah gelas. Lakukan hal tersebut setiap hari hingga dirasakan manfaatnya.
3. Ramuan
a. Bahan
Rimpang kunyit segar........................5 jari
Daun sirih.......................................7lembar
Bijijintan hitam.................................2 sendokteh
Madu ............................................3sendokteh
Air bersih........................................2 gelas
b. Cara Meramu
Seluruh bahan dicuci brsih dengan air,kemudian rimpang kunyit dan daun sirih dipotong kecil-kecil. Masukkan potongan
tersebut ke dalam wadah yang telah diisi dua gelas air.Setelah ditambah biji jintan,campuran dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 30 menit.Setelah dingin,campuran di saring dan diperoleh larutan.larutan tersebut diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.Setiap kali minum,larutan tersebut ditambahkan tiga sendok teh madu. Lakukan hal tersebut dalam waktu tidak kurang dari 30 hari.Ramuan dapat terus diminum bila dirasa perlu.
4. Ramuan pelangsing dengan bahan utama berupa temukunci dan daun sirih
a.Bahan
Daun sirih segar...................................20 lembar
Rimpang temukunci...............................4 ruas
Air matang..........................................1 gelas
b. Cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air. Rimpang kunyit dan daun sirih dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke dalam alat penumbuk dari kayu. Campuran bahan tersebut kemudian ditumbiik beberapa kali dengan sedikit air hingga lumat. Selanjutnya, campuran tersebut diperas sehingga diperoleh satu gelas. Ramuan air perasan ini diminum setiap pagi dan malam hari sebanyak setengah gelas. Disarankan meminum
ramuan tersebut dalam waktu tidak kurang dari 30 hari. Ramuan dapat terus diminum bila dirasa perlu.
5. Ramuan
a. Bahan
Rimpang bengle segar.......................1 ruas
Daun jati belanda.............................7lembar
Air matang ....................................1 gelas
b. cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air. Rimpang bengle dan daun jati belanda dipotong kecil-kecil dan dimasukkan
ke dalam alat penumbuk dari kayu. Tumbuklah campuran itu beberapa kali dengan sedikit air hingga lumat. Selanjutnya, campuran diperas hingga diperoleh segelas air perasan. Ramuan air perasan ini diminum setiap pagi dan sore hari sebanyak setengah gelas.
Ramuan dapat terus diminum bila dirasa perlu, tetapi disarankan tidak kurang dari 30 hari.
6. Ramuan
a. Bahan
Rimpang temugiring........................1/2 jari
Daun kemuning.............................1 genggam
Daun mengkudu ...........................1 genggam
Air matang .................................1 gelas
b. Cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air, kemudian rimpang temugiring, daun mengkudu, dan kemuning dipotong kecil-kecil dan masukkan ke dalam alat penumbuk dari kayu. Tumbuklah campuran itu beberapa kali dengan sedikit air hingga lumat. sdanjutnya, campuran diperas hingga diperoleh satu gelas air rasan. Ramuan diminum setiap pagi dan sore hari sebanyak setengah gelas. Ramuan tersebut diminum dalam waktu tidak kurang dari 30 hari. Ramuan dapat terus diminum bila dirasa perlu.
7. Ramuan pelangsing dengan bahan utama berupa bengle, jeruk nipis, dan temuhitam
Bahan
Rimpang bengle ............................1/2 jari
Rimpang temuhitam........................1/2 jari
Buah jeruk nipis ............................1 buah
Madu...........................................2 sendok makan
b. Cara meramu
Semua bahan berupa rimpang dan buah dicuci bersih dengan air. Rimpang dipotong kecil-kecil, sedangkan buah jeruk nipis dibelah menjadi beberapa bagian. Campuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam alat penumbuk dari kayu. Tumbuklah campuran itu beberapa kali dengan sedikit air hinga lumat. Selanjutnya, campuran diperas hingga diperoleh satu gelas air perasan. Minumlah air perasan ini setiap pagi dan sore hari sebanyak setengah gelas. Setiap kali ramuan diminum sebaiknya ditambahkan satu sendok makan madu. Lakukan hal tersebut dalam waktu tidak kurang dari 30 hari, tetapi dapat dilanjutkan bila dirasa perlu.
8. Ramuan
a. Bahan
Rimpang bengle ...............................20 g
Daun jati belanda.............................15 g
Rimpang lempuyang..........................15 g
Rimpang temuhitam..........................10 g
Air bersih........................................1 gelas
b. cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air, lalu dipotong kecil-kecil dan di masukkan ke dalam alat penumbuk dari kayu.
Tumbuklah campuran itu beberapa kali dengan sedikit air hingga lumat. Selanjutnya, campuran diperas hingga diperoleh satu gelas air perasan. Air perasan ini diminum setiap pagi dan sore hari sebanyak setengah gelas. Disarankan ramuan diminum tidak kurang dari 30 hari.Namun, ramuan dapat diminum lebih dari sebulan bila diperlukan.
9. Ramuan
a. Bahan
Rimpang temulawak.....................1 genggam
Daun jati belanda .......................15 lembar
Daging buah asam.......................secukupnya
Gula merah................................secukupnya
Garam dapur .............................secukupnya
Air bersih..................................3 gelas
b. Cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air, lalu rimpang temulawak dan daun jati belanda dipotong kecil-kecil
dan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diisi dua gelas air. Campuran ditambahkan daging buah asam, gula merah,
serta garam dapur, kemudian dipanaskan dam keadaan tertutup hingga mendidih selama 15 menit. Setelah itu ramuan didinginkan dan disaring. Cairan ramuan yang diperoleh irrsebut diminum dua kali sehari sebanyak satu gelas. Disarankan ramuan diminum tidak kurang dari 30 hari. Bila dirasa perlu, ramuan iapat diminum lebih dari satu bulan.
10. Ramuan
a. Bahan
Rimpangtemugiring.........................1 jari
Rimpang temulawak........................1 jari
Rimpang kunyit..............................2 jari
Buah delima putih ..........................1/2
Kayu rapet....................................1 jari
Kayu manis...................................1 ruas
KaPulaga......................................5 butir
Buahadas ....................................1/2 sendok teh
Bungasidowayah............................7 kuntum
Air bersih ....................................2 gelas
b. Cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air. Selanjutnya, bahan dari rimpang dan kayu dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diisi dua gelas air, kemudian dicampurkan dengan bahan berupa buah maupun bunga. Campuran tersebut dipanaskan dalam keadaan terturup hingga mendidih selama 15 menit. Setelah itu, ramuan didinginkan dan disaring. Air hasil saringan diminum dua kali sehari sebanyak satu gelas. Minum ramuan ini selama 30 hari, tetapi dapat dilanjutkan bia dirasa perlu.
11. Ramuan
a. Bahan
Beras mentah..............................4 sendok makan
Rimpangkencur ...........................4 jari
Rimpangjahe ..............................1 jari
Rimpang kunyit...........................1 jari
Daun jati belanda........................7 lembar
Gula merah................................150 gram
Asamjawa ................................2 sendok makan
Buah jeruk nipis .........................1 buah
Garam dapur .............................secukupnya
Air bersih ..................................3 gelas
b. cara meramu
Seluruh bahan dicuci bersih dengan air. Bahan berupa rimpang dan dipotong kecil-kecil, sedangkan jeruk nipis dipotong menjadi beberapa bagian. Selanjutnya bahan tersebut dimasukkan ke dalam wadah sudah diisi dua gelas air. Campuran itu dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 15 menit bersama-sama dengan buah asam, gula merah, dan garam dapur. Setelah itu, ramuan didinginkan dan cairannya disaring. Air yang diperoleh diminum dua kali sehari sebanyak satu gelas. Lakukan hal tersebut dalam waktu tidak kurang dari 30 hari, tetapi dapat dilanjutkan bila perlu.
12. Ramuan
a. Bahan
Herba meniran.........................5 tanaman
Daun jati belanda ....................15 lembar
Kulit pulai ..............................1 jari
Air bersih................................2 gelas
b. Cara meramu
Herba meniran, daun jati belanda, dan kulit pulai dicuci bersih dengan air. Selanjutnya bahan dipotong kecil-kecil
dan dimasukkan dalam wadah yang telah berisi dua gelas air. Setelah itu, campuran ipanaskan dalam keadaan tertutup
hingga mendidih selama 15 nenit Setelah ramuan dingin, tutup dibuka dan cairan disaring. Jairan ramuan yang diperoleh
diminum dua kali sehari sebanyak satu gelas. Disarankan ramuan diminum selama 30 hari. Akan tetapi, bila dirasa perlu, ramuan masih tetap diminum.
Tanaman yang Berkhasiat Sebagai Obat Pelangsing
Sampai saat ini masih terdapat kelompok masyarakat yang meragu-kan manfaat dari ramuan yang berasal dari bahan alam. Hal itu terjadi karena umumnya ramuan hanya didasarkan atas manfaat yang dipercayai secara turun temurun dan belum didukung oleh data ilmiah. Tuntutan dukungan data ilmiah semakin menggema di masyarakat. Dalam upaya menjawab klaim oleh sebagian masyarakat tersebut, tanaman yang disebutkan dalam buku ini adalah tanaman yang sudah diteliti khasiatnya. Penelitian meliputi praklinis dan klinis. Dengan demikian, diharapkan ramuan pelangsing yang berbahan baku dari tanaman ini dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.
1. ADAS
Ketinggian tanaman adas berkisar 0,5—3 m. Batangnya beralur,tegak, dan berbau harum bila memar. Daun tanaman ini halus dengan susunan berbagi menyirip dan berseludang dengan warna putih. Buah berusuk-rusuk sangat nyata panjang antara 4—6 mm dan berbau harum. Tanaman adas sering dijumpai sebagai tanaman pekarangan dari daerah dataran rendah sampai daerah berketinggian 1.800 m di atas permukaan laut (dpl). Perbanyakannya melalui biji atau pemisahan anakan. Bagian yang digunakan :Buah yang sudah masak
Kegunaan :
menghambat pertumbuhan mikroba, memberikan aroma harum, antiradang, dapat membantu pengeluaran angin
dari tubuh (karminatif), nieningkatkan pengeluaran air seni (diuretik), serta mengurangi batuk dan diare.
2. ASAM
Asam merupakan pohon dengan ketinggian mencapai 25 m dan mempunyai daun kecil-kecil yang tersusun menyirip berseling. Buahnya berbentuk polong dan daging buah berasa asam. Ketika muda buah berwarna putih kehijauan dan berubah cokelat serta lebih lunak setelah masak. Proses penuan ini diikuti oleh perubahan kulit buahnya menjadi keras dan mudah dilepas dari daging buahnya. Demikian pula dengan daging buahnya mudah dilepas dari bijinya. Tanaman ini banyak tumbuh di dataran rendah dan lazim digu-nakan sebagai tanaman hias di sepanjang tepi jalan. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji maupun secara vegetatif. Bagian yang digunakan:Daun muda dan buah masak
kegunaan :
Sebagai penghilang rasa sakit (analgetik), antiradang, dan obat luka. Selain itu, untuk membantu pengeluaran keringat (diafore-serta memperlancar buang air besar Gaksan). Kandungan buah apat pula memperlancar peredaran darah.
3. BENGLE
Bengle merupakan tanaman berbatang semu berupa pelepah daun yang berbulu dan bertumpu pada rimpang yang kuat. Jumlah daun banyak dengan kedudukan saling berhadapan, daun paling bawah tereduksi (mengecil), dan helaian daun berbulu halus. Pangkal daun tumpul dan ujungnya lancip. Bunga bengle mengumpul pada satu tandan berbentuk bulat telur dengan kelopak berwarna merah dan tajuk bunga berwarna kuning. Tanaman ini tumbuh pada daerah tropis di dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 1.300 m dpi. Bengle banyak terdapat sebagai tanaman kebun dan tumbuh subur pada tanah yang gembur dan cukup sinar matahari. Perbanyakannya dengan potongan rimpang yang bertunas. Bagian yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Rimpang digunakan dalam ramuan untuk pengobatan sakit kepala, susah buang air besar (konstipasi), nyeri pada perut, dan sakit kuning. Selain itu, rimpang dapat pula sebagai penghangat tubuh, pelangsing, dan membantu pengeluaran gas dari saluran cerna (karminatif).
4. DELIMA PUTIH
Delima putih merupakan tanaman perdu berbatang kayu dengan ketinggian mencapai 5 m dan mempunyai banyak cabang serta berduri pada ketiak daunnya. Daun berwarna hijau dengan permu-aan mengkilat dan berbentuk lonjong. Buah berbentuk bulat yang rmpunyai diameter antara 5—12 dan berwarna hijau kekuningan. Tanaman ini tumbuh pada dataran rendah sampai pada daerah ketinggian 1.200 m dpi. Bagian yang digunakan :Akar, kulit, buah, dan daun
Kegunaan :
Akar dan kulit digunakan sebagai ramuan dalam pengobatan penyakit caring tambang dan cacing pita (antelmintik), obat batuk, dan diare. Sedangkan kandungan tanin pada kulit buah berfungsi mengerutkan pori-pori (astringen) dan daging buah. Dengan demikian buah delima banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelangsing badan.
5. JAHE
Jahe merupakan tanaman perdu berbatang semu dengan tinggi mencapai l m. Daun berwama hijau sempit memanjang 15—23 cm, lebar 8—15 cm, dan pada tangkai daun berbulu. ng berwama kuning atau jingga serta beraroma khas dan pedas. Buah merupakan buah kotak. Buah berbentuk bulat telur panjang, berukuran kurang lebih 12 cm dan lebar 8 cm. Warnanya merah. Tanaman ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah di rendah sampai daerah berketinggian
1.200 m dpl. Bagian yang digunakan :Rimpang
Kegunaan
Rimpang digunakan untuk menghangatkan badan, memperlancar pengeluaran keringat, obat memar (antiinflamasi), dan menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostarik).
6. JATI BELANDA
Jati belanda merupakan pohon dengan ketinggian mencapai 20 m. Batang tanaman ini permukaannya kasar, bercabang banyak,berbentuk bulat dan kasar. Daun jati belanda berupa daun tunggal. Bentuknya bulat telur sampai lanset, ujung daun lancip, dan pangkal daun bentuk jantung. Selain itu, daun berwarna hijau, tepi daun berbagi, dan permukaan berbulu. Buah berbentuk bulat, keras,permukaan berduri tumpul, dan berwarna hitam bila sudah masak. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah yang panas. rena itu, sering digunakan sebagai tanaman peneduh di
jalan. akan dapat dilakukan dengan biji dan setek. Bagian yang digunakan :Daun
Kegunaan :
berkhasiat sebagai pelangsing tubuh dan mengerutkan pori-pori kulit (astringen). Biji digunakan untuk diare, sedangkan buah untuk mengeluarkan gas pada saluran cerna Ckarminatif).
7.JERUK NIPIS
Jeruk nipis merupakan pohon kecil dengan ketinggian mencapai 4 m. Batang tanaman ini keras, berbentuk bulat, dan bercabang banyak, serta dihiasi duri yang runcing. Daun memiliki aroma khas, berbentuk bulat telur, dan permukaan bagian atas berwarna hijau mengkilat, sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda. Bunganya majemuk yang terletak di ketiak daun atau ujung tangkai. Buah jeruk nipis bulat sebesar bola tenis meja dan berwarna hijau kekuningan. Tanaman ini tumbuh pada daerah tropik di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpi. Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Bagian yang digunakan: Buah, kulit buah, dan akar
Kegunaan :
Perasan air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat pelangsing,turun panas, demam, dan buang air besar (diare).Disamping itu, perasan air jeruk ini untuk menetralkan bau amis, menghilangkan nikotin yang menempel pada gigi, serta dapat memperlunak daging. Sementara akarnya berfungsi untuk mengobati penyakit wasir.
8. JINTAN HITAM
Tanaman jintan hitam berbentuk perdu dan berbatang tegak dengan ketinggian mencapai 56 cm. Batangnya sedikit berkayu, bulat rerusuk, berbulu kasar,bercabang, dan berwarna hijau. Daun jintan hitam berbentuk bulat telur dengan ujung lancip. Buahnya berbentuk bulat panjang, bersegi ian beralur, berbiji kecil dengan warna hitam.
Bagian yang digunakan :Biji
Kegunaan :
Jintan hitam dalam ramuan digunakan sebagai pelangsing dan obat sakit kembung (karminatif), mengeluarkan keringat dan sebagai peluruh haid.
9.KAYUMANIS
Pohon kayu manis tingginya mencapai 15 m. Kulit batangnya berwarna abu-abu dan beraroma khusus. Sementara kayunya berwarna kemerahan. Helaian daun kayu manis berbentuklonjong dengan permukaan atas licin, sedangkan permukaan bawah bertepung dan berwarna keabu-abuan. Pucuk daun berwarna merah pucat. Buah berbentuk bulat memanjang kurang lebih 1 cm dan berwarna merah. Kayu manis tumbuh pada daerah dengan ketinggian sampai 2000 m dpl. Tanaman ini tumbuh pada kondisi tanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik. Perbanyakan pot dilakukan dengan biji dan tunas.Dikenal dua varietas kayu manis, yaitu kayu manis yang daun mudanya berwarna merah dan berwarna hijau keunguan. Bagian yang digunakan :Kulit batang
Kegunaan :
Kulit batang banyak dimanfaatkan untuk membantu pengeluaran gas pada perut kembung (karminatif), pengeluaran keringat (diafore-tik), antirematik, penghilang rasa sakit (analgetik), pereda batuk, dan menambah aroma maupun rasa.
10. KAYU RAPET
Kayu rapet merupakan semak menjalar dengan panjang hingga 4 m. Batang tanaman ini membelit bulat, berkayu, dan berambut cokelat. Daun tunggal kayu rapat berbentuk lanset dengan letak berhadapan dan berujung runcing. Warna daun hijau kemerahan sewaktu masih muda, kemudian berubah menjadi hijau setelah tua. Bunganya majemuk berbentuk malai dengan mahkota berbentuk corong dan berwarna putih. Sementara buah polongnya panjang hingga mencapai 45 cm dan berujung lancip. Polong berisi biji yang berbentuk bulat dan berwarna cokelat kehitaman.
Bagian yang digunakan:Kulit kayu
Kegunaan :
Selain sebagai pelangsing, kulit kayu rapet banyak dimanfaatkan sebagai obat luka, disentri, dan nyeri rahim sehabis bersalin.
11. KEMUNING
Kemuning merupakan pohon kecil dengan ketinggian mencapai 7m dan mempunyai batang yang beralur dan berwama putih kotor. daun majemuk dengan anak daun 4—7 lembar. Daun kemuning berbentuk bulat telur, pangkal dan ujung daun meruncing, tepi daun ta, serta permukaan licin. Bunga berwama putih dan harum, tetapi bila dihirup terus menerus menyebabkan pusing. Buah berbentuk bulat telur, licin, dan berwarna merah. Tanaman kemuning tumbuh pada ketinggian lebih kurang 400 m ipl. Akan tetapi, tanaman ini tumbuh secara liar di Pulau Jawa. Bagian yang digunakan :Daun, buah, dan biji
Kegunaan :
Daun digunakan dalam bentuk ramuan sebagai obat pelangsing badan. Selain itu, daun kemuning dapat menghaluskan kulit dan mengobati datang bulan tidak teratur, masuk angin, serta disentri. Sementara buah dan biji dimanfaatkan sebagai obat asma.
12. KENCUR
Tanaman kencur berukuran kecil dengan bunga berwarna putih. Tumbuh merapat dengan tanah dan tidak memiliki batang. Rimpang kencur bercabang-cabang dan berdesak-desakan serta berwarna cokelat. Pangkal daun berbentuk jantung serta berujung lancip. Permukaan bagian atas daun tidak berbulu, sedangkan bagian bawah berbulu. Adapun helaian daun bagian tengah berwarna merah kecokelatan, sementara bagian. tengah berwarna hijau. Daun bila diremas memberikan aroma harum.Tanaman ini dapat tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi dengan tanah yang subur dan gembur serta sedikit terlindung. Bagian yang digunakan :Rimpang
Kegunaan :
Rimpang kencur banyak dimanfaatkan sebagai penghangat badan,pelangsing,penyegar,obat sakit kepala, penghilang rasa sakit(analgetik).rimpang dapat pula membantu mengeluarkan gas dari perut(karminatif) dan mengeluarkan dahak(ekspetoran).Daun muda sering di konsumsi sebagai lalap.Rimpang yang di rendam(dimaserasi) dengan alkohol banyak digunakan untuk mengurut kaki yang keseleo atau salah urat.
13. KAPULAGA
Merupakan tanaman perdu yang berbatang semu dengan ketinggian mencapai 1,5 m. Rimpang kapulaga berdaging
agak keras dan bercabang-cabang. Daun berbentuk lanset atau hati, dan berwarna kuning merah dengan bagian
pangkal meruncing. Daun beraroma terpentin bila diremas. Sementara buah berbentuk bulat telur, permukaan
licin, atau beralur. Tanaman ini tumbuh di hutan primer atau hutan jati pada ketinggian 200—1.000 m dpi.
Kapulaga termasuk tanaman yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Pengembangbiakannya dapat dilakukan secara generatif dengan biji atau vegetatif. Bagian yang digunakan: Buah
Kegunaan :
Minyak asiri dari kapulaga dapat mengencerkan dahak (ekspektoran), memperlancar pengeluaran gas dari perut (karminatif), menambah aroma, serta mengobati encok, mulas, dan demam.
14. KUNYIT
Kunyit merupakan tanaman berbatang semu yang berwarna hijau keunguan. Rimpangnya berwarna jingga serta
bercabang-cabang. Jumlah daun antara 3—8 helai dengan panjang pelepah 70 cm. Helai daunnya berujung lancip serta berekor. Bunga kunyit berwarna jingga atau kuning dengan pinggir berwarna cokelat, sedangkan bagian
tengahnya berwarna kemerahan.Tanaman ini tumbuh pada daerah tropis atau subtropis. Kunyit dapat tumbuh baik
di tempat terlindung serta bercurah hujan tinggi. Perbanyakan kunyit dapat dilakukan dengan setek rimpang.
Bagian yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Kandungan kurkumin dan minyak asiri pada kunyit berkhasiat membunuh bakteri (bakterisid), mengobati perut kembung (karmi-natif), mengurangi gerakan kontraksi usus sehingga dapat mencegah diare, serta memperlancar pengeluaran cairan empedu (kolagogum). Kunyit dalam bentuk ramuan sering digunakan sebagai obat pereda batuk dan antikejang.
15. LEMPUYANG GAJAH
Lempuyang gajah merupakan tanaman berbatang semu dengan ketinggian mencapai 1 m. Daun lempuyang berwarna hijau yang berbentuk lanset, sedangkan permukaan bagian atas serta tangkai daun berbulu. Bunga lempuyang muncul dari permukaan tanah.Merupakan bunga majemuk yang berkelompok membentuk tandan yang dilengkapi dengan daun pelindung dan berwama kuning-jingga.Buahnya berbentuk bulat telur yang berwarna merah.
Bagian yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Rimpang dimanfaatkan dalam ramuan untuk obat pelangsing, renghangat badan, obat pusing, dan obat disentri.
Dapat pula membantu mengeluarkan gas (karminatif) pada perut kembung.
16. LEMPUYANG WANGI
Lempuyang wangi merupakan tanaman berbatang semu dengan ketinggian mencapai 1m. Daun tanaman ini berbentuk
lanset dengan permukaan atasnya berbulu. Bunga berupa mayang muncul dari permukaan tanah dan berwama merah
yang dilengkapi dengan daun pelindung. Rimpang berwama putih saat masih muda dan berubah cokelat setelah tua.
Bila rimpang dipatahkan memberikan aroma harum. Tanaman lempuyang tumbuh sebagai tanaman liar maupun sebagai
tanaman di kebun. Perbanyakan dapat dilakukan melalui potongan rimpang yang tua dan bertunas.
Bagian tanaman yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Rimpang dimanfaatkan dalam ramuan untuk mengobati batuk, dan mengeluarkan gas pada perut kembung
(karminatif). Di samping iru, bahan ini digunakan pula pada pengobatan penyakit empedu, sakit kuning (hepatitis A),
radang sendi, nyeri lambung, anaemia, remarik, dan obat cacing.
17. MENGKUDU (pace)
Mengkudu merupakan tanaman perlu dengan ketinggian mencapai 6 m. Batangnya bulat dan berkulit kasar. Daun berbentuk bulattelur. Bunga berwarna putih dan bergerombol pada ketiak daun. Buah berbentuk bulat panjang dan kulit luar terlihat berbenjol-benjoldengan biji berwarna kuning-cokelat. Bila buah matang, daging buah melunak dan memberikan aroma khas.Tanaman ini tumbuh pada dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 m dpl.
Bagian yang digunakan : Buah masak dan daun
Kegunaan :
Dalam bentuk ramuan daun mengkudu digunakan sebagai obat pelangsing, obat kencing manis, dan beri-beri.
Mengkudu dapat pula dipakai sebagai obat sariawan, memperlancar buang air besar, serta menghilangkan ketombe.
18. MENIRAN
Meniran merupakan tanaman kecil dengan ketinggian mencapai 50 cm. Batang meniran berwarna hijau pucat yang bercabang-cabang.Daunnya berbentuk bulat telur dan di bagian bawah terdapat bintik-bintik. Bunga keluar dari ketiak daun. Bunga jantan berwarna merah pucat, sedangkan bunga betina berwarna hijau muda. Buah berbentuk bulat licin berwarna hijau.Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian mencapai 1000 m dpl. Meniran tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah yang subur. Bagian yang digunakan :Seluruh tanaman (herba)
Kegunaan :
Herba sering digunakan dalam ramuan untuk obat sariawan mulut, meningkatkan pengeluaran air kencing (diuretika), mengobati diare, mengobati wasir/varises, dan mengobati penyakit kencing batu serta penyakit kuning.
19. PULAI
Pulai merupakan tanaman berbatang tegak dengan ketinggian mencapai 40 meter. Cabang batangnya berwarna
hijau gelap. Daun tunggal pulai berbentuk lanset dengan ujung membulat, bertepi rata, bertulang menyirip, dan berwarna hijau. Bunga majemuk tumbuh di ujung ranting, mahkota bunganya berbentuk bulat telur dan berwarna putih kekuningan. Tanaman ini tumbuh di daerah dengan keringgian hingga 1050 meter dpi, terutama di hutan jati. Pulai dapat diperbanyak melalui biji maupun cangkok batang. Bagian yang digunakan : Kulit batang
Kegunaan :
Kulit batang pulai banyak dimanfaatkan dalam ramuan untuk dan pengobatan pada sakit tekanan darah tinggi, demam, perut kembung, dan penambah daya (tonikum).
20. SIDOWAYAH
Sidowayah termasuk tanaman perdu dengan ketinggian mencapai 4 meter. Batang sidowayah berbulu kasar dan pendek. Daunnya berbentuk bulat telur sampai lanset dengan letak berhadapan, bertangkai pendek, dan berbulu. Bunga keluar dari ketiak daun yang telah gugur. Mahkotanya berwarna merah serta berbentuk lanset. Bentuk buah elips dengan banyak biji yang panjangnya mencapai 10 mm. Tanaman ini tumbuh liar bersamaan dengan rerumputan dan
semak belukar di daerah yang berketinggian antara 30—1000 m dpi.
Bagian yang digunakan : Bunga, daun, dan buah
Kegunaan :
Daun sidowayah sering dicampurkan pada ramuan jamu untuk astringensia, pengobatan penyakit desentri, diuretika, serta sebagai obat luar untuk mempercepat penyembuhan luka (koreng).
21. SIRIH
Sirih merupakan tanaman merambat mencapai ketinggian hingga 15 m. Batang berwama cokelat kehijauan yang beruas-ruas. Helaian daun tumbuh berselang seling, berbentuk jantung, bertangkai, dan dilengkapi daun pelindung. daun diremas, tercium aroma sedap. Bunga berupa bulir yang terdapat di ujung cabang dan berhadapan dengan daun. Buahnya berbentuk bulat dan berbulu. Bagian yang digunakan : Daun
Kegunaan :
Daun sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan. Kandungan minyak asirinya memiliki daya membunuh kuman (bakteriosid) dan membunuh fungi serta jamur. Dalam bentuk ramuan, penggunaan daun sirih untuk mengobati gangguan pencernaan dan memperlancar peredaran darah serta mengeluarkan dahak (ekspektoran).
22. TEH
Teh merupakan tanaman perdu yang bercabang-cabang dan berbatang bulat. Daun teh berbentuk jorong dengan tepi bergerigi. Bunga teh berwarna putih yang berada di ketiak daun dengan aroma harum. Buah berbentuk bulat. Pada saat masih muda buah berwarna hijau, lalu berbuah cokelat saat sudah masak. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 200—2.300 m dpi. Teh sering dijumpai sebagai tanaman perkebunan ataupun sebagai tanaman pagar halaman. Tumbuh baik di daerah yang sejuk, lembap, dan curah hujan ringgi. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji,
setek, dan cangkok.
Bagian yang digunakan : Daun
Kegunaan :
Daun teh dalam bentuk ramuan dapat digunakan sebagai obat pelangsing karena kandungan tanin dan bahan aktif lain yang mampu melarutkan lemak. Di samping itu, teh dapat digunakan juga sebagai obat diare ringan, badan lemah, meningkatkan pengeluaran urin, obat pusing, dan menangkal keracunan (antidotum) dari senyawa alkaloid maupun logam berat.
23. TEMUGIRING
Temugiring merupakan tanaman berbatang semu dengan ketinggian mencapai l m. Rimpang temugiring berwarna kuning serta beraroma khas. Daunnya berbentuk rancing dengan tepi rata, berwarna hijau, serta berpelepah yang saling melekat satu dengan yang lain hingga membentuk batang semu. Bunga majemuknya berbulu dengan tangkai yang panjang mencapai 40 cm dan kelopak bunganya berwarna kuning kemerahan. Sementara buah berbentuk bulat telur berwarna cokelat kehitaman.
Tanaman ini tumbuh pada daerah hingga ketinggian 750 m dpl Temugiring dijumpai sebagai tanaman liar di hutan jati atau di halaman rumah, terutama di tempat yang teduh. Perbanyakan dilakukan dengan setek rimpang induk atau rimpang cabang yang bertunas.
Bagian yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Rimpang dalam bentuk ramuan digunakan untuk obat cacing, obat sakit perut, obat pelangsing. Selain itu, rimpang dalam ramuan kosmetik untuk memperbaiki warna kulit.
24. TEMU HITAM
Temu hitam merupakan tanaman berbatang semu dengan ketinggian mencapai 1,5 m. Tanaman ini mempunyai rimpang berwarna gelap dan memiliki aroma khas. Daun tunggalnya berbentuk bulat telur dengan helaian daun berwarna hijau, bertulang daun menyirip, dan permukaan bagian atas terlihat garis-garis cokelat membujur. Pelepahnya melekat satu dengan yang lain hingga membentuk batang. Sementara bunga majemuk berwarna ungu merah dengan tangkai
yang panjang mencapai 35 cm.
Tanaman ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian antara 400—750 m dpi sebagai tanaman liar di hutan jati.
Bagian yang digunakan : Rimpang
kegunaan :
Rimpang dalam bentuk ramuan digunakan untuk obat cacing, encok (rematik), dan penambah nafsu makan, serta sebagai obat pelangsing.
25. TEMUKUNCI
Temukunci merupakan tanaman berbatang semu dan mempunyai rimpang berwarna kuning keputihan. Jumlah daun antara 2—7 helai dan di bagian bawah sering terlihat pelepah berwarna merah tanpa helai daun. Berbunga majemuk yang berbentuk tandan dengan warna merah jingga.
Bagian yang digunakan : Rimpang
Kegunaan :
Penggunaan rimpang sering untuk ramuan obat batuk, menghentikan diare, obat sariawan, obat gatal, dan dapat memperbanyak produksi air susu ibu (ASI). Selain itu, rimpang temu kunci sering digunakan dalam ramuan untuk obat pelangsing tubuh.
26. TEMULAWAK
Temulawak merupakan tanaman berbatang semu dengan ketinggian mencapai 2 m. Tanaman ini mempunyai rimpang
bercabang-cabang yang berwana cokelat gelap dan beraroma khas. Daun lebar dan panjang, berwarna hijau tua, serta bergaris cokelat.Tanaman ini merupakan tanaman pekarangan atau tumbuh liar pada daerah dengan ketinggian mencapai 1.500 m dpl. Temu lawak tumbuh subur pada tanah yang subur dan cukup air. Perbanyakannya
dapat dilakukan dengan potongan rimpang yang cukup tua dan bertunas.
Bagian yang digunakan :Rimpang Kandungan minyak asiri dari rimpang temulawak dalam bentuk ramuan dapat digunakan untuk memperlancar produksi empedu (koleritik), menurunkan kadar kolesterol, menghilangkan rasa nyeri
(analgetik), menurunkan panas badan (antipiretik), memperlancar pengeluaran empedu ke usus (kolagogum), dan sebagai antibakteri maupun antijerawat. Di samping itu, rimpang dapat berfungsi untuk mencegah penyakit pada hati (hepetoprotektor).
sumber :
http://www.farmasiku.com/index.php?target=pages&page_id=Ramuan_Tradisional_Pelangsing_Tu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar